Kamis, 12 November 2009

2012


Semalam sewaktu aku lagi menonton acara di sebuah stasiun TV berbayar, aku melihat sebuah acara berjudul “silet”, itupun secara tidak sengaja ku tonton, disamping ku ikut menonton anak ku . dalam acara itu digambarkan hiruk pikuknya artis memberi komentar tentang sebuah film yang berjudul 2012. Saya sendiri belum menonton film tersebut. Dan entah apalah isinya.

Sang presenter berkomentar dengan mantap dan meyakinkan, bahwa film itu menggambarkan sebuah cerita mengenai dunia akan kiamat, yang mana berdasarkan ramalan suku maya bahwa tahun 2012 dunia akan kiamat.

Yang memanglah dalam cuplikan yang terlihat dilayar terlihat adegan yang sangat dahsyat. Menggambarkan bumi yang hancur, hujan meteor , air laut naik dan sebagainya. Hal – hal yang menyeramkan tergambar disana. Segala imaginasi yang dahsyat yang bisa di pikirkan oleh manusia tergambar dengan jelas dalam film itu.

Tiba-tiba didalam keheningan ku menonton. Anak ku menyeletuk. “ papi, bener ya 2012 kita akan kiamat?” . sejenak aku terpaku. Tidak bisa menjawab. Rasanya jawaban apapun akan salah pada saat itu. Sambil menatap matanya aku bertanya, “mengapa kamu bertanya demikian?”, sambil nyengir anak saya ini menjawab “ I’ya itu aku dengar dari vincen, katanya nanti akan kiamat,” “terus kamu jawab apa” tanyaku sambil berusaha mengalihkan pertanyaanya kepadaku sebelumnya. Trus dia berkata : “aku bilang , gak usah takut…kan ada pak Didi, kita berlindung ke pak Didi saja…”. Mendengar jawabannnya, sambil menahan tawa , aku bertanya: “loh, koq berlindung ke pak Didi? Emang mengapa?” . anak ku menjawab.” Kan pak Didi, bisa betulin rumah, jadi kalau kiamat katanya semuanya pada hancur, termasuk rumah kita. Jadi kalau ada pak Didik rumah kita jadi baik kembali”.
Mendengar analogi anak saya ku sederhana itu, membuat aku termenung. Pemikiran sederhana namun effisien.

Mengenai cerita kiamat ini, aku juga punya pengalaman dengan orang dewasa yang berkeluarga. Orang ini sangat taat dalam hal beragama. Bebera tahun yang lalu oleh pemuka agamanya. Dikatakan dunia akan kiamat (sayang saya lupa kapan tepatnya). Dia diminta menjual semua miliknya dan uang nya disumbangkan kepada pemuka agamanya . mereka ditampung didalam suatu tempat. Dan disana mereka bersama-sama dengan teman/ keluarga lain, kerja mereka hanya berdoa dan berdoa setiap hari, sampai sekian lama sambil menunggu hari “besar” itu.

Ternyata setelah hari yang ditetapkan berlalu, hari “besar” itu tak kunjung datang. Terpaksa mereka balik lagi kerumah , dan mereka balik kerumah orang tuanya, karena rumah dan harta mereka telah dijual. Dan sekarang saya dengar lagi, berkenaan dengan 2012 ini, mereka akan melakukan hal yang sama lagi. Istri dan anaknya telah masuk lagi ke “camp” sedangkan dia akan menyusul dibulan Desember 2009 nanti.

Secara pribadi, tidak banyak yang bisa aku simpulkan mengenai kata ”nya” akan terjadi kiamat ditahun 2012 ini. Karena pemikiran ku mungkin Cuma se “level” anak ku. Aku tetap menikmati hari2 ku dengan tenang dan damai. Kalau nanti memang terjadi ‘kiamat” aku akan tetap memakai pak Didi untuk memperbaiki rumah ku. Yang memang sering “kiamat” karena kalau hujan sering bocor. Sehingga bisa mengganggu tidur ku dan keluarga ku. Rasanya energy kita lebih pas kalau memikirkan saat ini, dari pada memikirkan nanti yang belum jelas apa yang akan terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.