Selasa, 09 Agustus 2011

Duet Maut dari 4 Raksasa TI Dunia

Sejumlah perusahaan TI yang kini telah menggapai kesuksesan ternyata terlahir dari duet para pendirinya. Kolaborasi apik dari keduanya memang memberi arti penting dalam perjalanan perusahaan, namun ada pula yang pada akhirnya memilih hengkang.

Keempat pasangan inovator industri TI yang dipilih detikINET adalah Hewlett & Packard (HP), Bill Gates dan Paul Allen (Microsoft), Steve Jobs dan Steve Wozniack (Apple) serta Larry Page dan Sergey Brin (Google). Berikut kisah mereka yang diramu dari berbagai sumber:

1. Hewlett & Packard (HP)

HP kini menjadi salah satu perusahaan TI raksasa dunia. Sederet lini produk dikuasai oleh perusahaan asal Amerika Serikat ini, mulai dari consumer hingga enterprise market.

Menilik dari sejarahnya, nama Hewlett Packard lahir dari nama dua pendirinya. Mereka adalah William R. Hewlett dan David Packard. Konon, pemilihan nama perusahaan ditentukan dari 'pertarungan' lempar koin untuk menentukan nama siapa di paling depan. Dan pemenangnya ya seperti yang kita kenal sekarang ini.


Hewlett lahir pada 20 Mei 1913 di Ann Arbor, Mich dan dikenal sebagai sosok yang jenius lantaran menerima gelar dari berbagai universitas. Seperti gelar B.A (Bachelor of Arts) dari Stanford University, gelar master dalam bidang Electrical Engineering dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) serta gelar insinyur juga dari Stanford.

Sebagai pendiri, ia juga pernah memegang berbagai jabatan penting. Namun sejak tahun 1978, Hewlett berhenti dari jabatannya sebagai Chief Executive Officer untuk kemudian menghembuskan nafas terakhirnya pada 12 Januari 2001, saat berusia 87 tahun.

Sementara David Packard -- yang meninggal pada tahun 1996 -- bertemu dengan Hawlett ketika menuntut ilmu di Stanford University. Packard lahir 7 September 1912 di Pueblo, Coloradi, dan menerima gelar sarjana muda dari Unversitas Stanford di tahun 1934.

Di tahun 1939, ia dan Hewlett mendirikan Hewlett Packard di garasinya dengan modal awal sebesar USD 538. Packard dikenal sebagai seseorang yang piawai dalam pengelolaan perusahaan, sedangkan Hewlett berada dalam posisi yang memunculkan berbagai inovasi teknologi. Kolaborasi kedua sudah terbukti sukses memunculkan HP di salah satu posisi puncak jagad TI.

2. Bill Gates dan Paul Allen (Microsoft)

Nama Paul Allen selama ini memang tak setenar Bill Gates. Namun posisi Allen tak bisa dilepaskan begitu saja dalam sejarah kelahiran produsen software dunia, Microsoft.



Allen lahir di Seattle, Washington, 21 Januari 1953 dan saat ini dikenal sebagai miliuner yang gemar menghamburkan uang. Allen memiliki rumah super mewah di Prancis, termasuk sebuah vila di Cap Ferrat, London serta sebuah vila eksklusif di New York.

Koleksinya antara lain berbagai lukisan bergenre impresionis mobil sport mahal, jet pribadi hingga pesawat 'bekas' Perang Dunia II. Di sisi lain Allen terkenal sebagai sosok yang tidak terlalu suka publikasi.

Selain itu, sejak meninggalkan Microsoft pada 1983, Allen disebut-sebut tak akur dengan Bill Gates.

Bill Gates sendiri saat ini menempati posisi sebagai orang terkaya kedua sejagat, di bawah pengusaha telekomunikasi asal Meksiko Carlos Slim. Gates saat ini boleh saja masih menjabat sebagai Chairman Microsoft, namun aktivitasnya justru lebih banyak di 'luar kantor'.

Yakni untuk mengelola organisasi amal yang didirikannya bersama sang istri yang bernama Bill & Melinda Gates Foundation. Sementara terkait hubungannya dengan Paul Allen, Gates terkesan lebih santai.

3. Steve Jobs dan Steve Wozniak (Apple)

Seperti Microsoft, Apple juga memiliki ketimpangan untuk urusan popularitas pendirinya. Ya, Anda pasti lebih mengenal Steve Jobs ketimbang Steve Wozniak. Padahal keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam kelahiran produsen iPod, iPad, dan iPhone itu.


Jobs dan Woz bertemu pertama kali pada tahun 1971 ketika seorang teman memperkenalkan Woz yang saat itu berumur 21 tahun kepada Jobs yang saat itu baru berumur 16 tahun.

Baru di tahun 1976, keduanya mendirikan Apple Computer Co. di garasi milik keluarga Jobs. Komputer pribadi yang diperkenalkan Jobs dan Woz diberi name Apple I. Komputer itu dijual dengan harga USD 666.66, sebagai referensi terhadap nomor telpon dari Wozniak's Dial-A-Joke machine, yang berakhir dengan -6666.

Di tahun 1977, Jobs dan Wozniak memperkenalkan Apple II, yang menjadi sukses besar di pasaran rumah tangga dan memberi Apple pengaruh besar di industri komputer pribadi yang masih muda.

Sebelum bersama Jobs mendirikan Apple, Woz adalah seorang hacker. Kepandaian Woz memang terlihat sejak dia masih kecil yang sangat gemar mengutak atik aljabar dan algoritma matematika.

Sementara Jobs dikagumi karena keahliannya meyakinkan orang dan menjadi salesman jempolan, yang sering dijuluki reality distortion field dan hal ini tampak nyata saat ia memberikan keynote speech.

Jobs juga sempat tercatat di buku Guinness World Records sebagai pemimpin perusahaan dengan gaji terendah (Lowest Paid Chief Executive Officer) setelah selama beberapa tahun cuma digaji USD 1 per tahun.

4. Larry Page dan Sergey Brin (Google)

Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika mereka masih berstatus mahasiswa di Universitas Stanford. Perusahaan ini menganut filosofi 'Don't be evil', dan 'kerja harusnya menantang dan tantangan itu harusnya menyenangkan', untuk menggambarkan budaya perusahaan yang santai.


Sergey Brin lahir di Moskow, 21 Agustus 1973. Lahir di Rusia, Brin mempelajari ilmu komputer dan matematika sebelum mendirikan Google.

Brin menunjukkan ketertarikannya pada internet dan mesin pencari tak lama setelah ia diterima di Stanford. Ia menulis banyak paper yang membahas tentang data-mining dan pattern extraction. Ia juga menulis software yang dapat mengubah teks menjadi HTML untuk memudahkan tugas-tugasnya.

Momen terpenting Brin di Stanford adalah ketika ia bertemu dengan Larry Page. Konon, Page dan Brin tidak saling menyukai ketika mereka pertama kali bertemu di pascasarjana ilmu komputer Standford University pada 1995.

Sampai akhirnya kedua inovator tersebut menemukan ketertarikan yang sama, yakni untuk mencari dan menemukan informasi yang relevan dari sekumpulan data yang besar. Bersama-sama, pasangan ini kemudian menulis sebuah karya berjudul 'The Anatomy of a Large-Scale Hypertextual Web Search Engine' yang dianggap sebagai bibit bagi karier mereka.

Sementara Larry Page lahir di Lansing, Michigan, 26 Maret 1973. Page adalah seorang lulusan dari East Lansing High School dan memperoleh gelar Bachelor of Science dalam teknik komputer dari Universitas Michigan dan gelar Master dari Standford.

Sumber: Detik.com

Rabu, 22 Juni 2011

Sosok Sosok Itu

Ilustrasi
                                                               
 Disudut jalan itu, setiap sore selalu kulihat sosok sosok tubuh mungil dan berdebu. Entah berapa jumlah pastinya. Bisa enam, bisa tujuh atau mungkin lebih. Mula tidak pernah ku perhatikan karena memperhatikan “pikiranku” sendiri kadang-kadang sangat menyita waktuku.

Tapi, karena hampir tiap hari harus kulewati jalan itu. Mau tak mau aku terpanggil untuk melihatnya. Pertama, memang aku hanya melirik, lama kelamaan aku mulai melihat, dan akhirnya akupun memperhatikan. Dan terakhir malah terbayang-banyang dibenakku.

Sosok-sosok mungil itu memang tidak lebih besar dari anak-anakku. Yang mau tak mau perlahan tapi pasti, aku mulai memperhatikan sosok-sosok itu seperti melihat anak-anakku. Terbayang di batinku bagaimana jika anak-anakku harus hidup seperti mereka. Menghamparkan diri di pinggir jalan yang super berdebu. Sekujur badan kotor menghitam. Dengan karung butut bekas berada ditangan mungil itu. Kadang mereka memungut sesuatu kadang juga mereka menadakan tangan kepada para pengendara yang lewat.

Jika batinku mengatakan” kasihan” rasanya bukan hal yang berlebihan. Walaupun pemandangan ini sangat biasa di Negara yang dikatakan ‘kaya’ ini. Kaya, mungkin bagi segelintir orang. Tapi, sisanya hanya bisa hidup. entah karena kemalasan, entah karena kebodohan, entah karena ketiadaan kesempatan. Atau malah karena semuanya.


Tapi inilah potret negariku. Aku tidak kaya, tapi aku juga tidak semiskin mereka. Dengan kondisi ini, aku tak tahu harus bersedih atau bergembira. Yang mungkin hanya satu yang ku bisa, mengharapkan negeriku akan cepat berubah, negeri yang dikatakan kaya ini , akan benar-benar dirasakan oleh rakyatnya. Bukan sedikit orang, tapi oleh semuanya.

Entah hikmah apa yang dapat kupetik dari hal yang tidak layak ini. Yang jelas aku hanya mensyukuri bahwa sosok sosak yang mungil itu bukanlah anak-anakku. Karena jika mereka ternyata adalah anak-anakku, entah apa yang akan ku katakan. Mungkin aku akan pura-pura tidak tahu.




Minggu, 13 Maret 2011

Penggemar Apple Antre iPad 2



Seperti sudah diduga, para penggila gadget Apple rela mengantre untuk mendapatkan iPad 2. Beberapa bahkan rela hujan-hujanan.

Dikutip detikINET dari Reuters, Minggu (13/3/2011), ribuan orang telah mengantre di depan toko-toko Apple yang ada di berbagai kota di Amerika Serikat seiring mulai dijualnya iPad 2 pada Jumat, 12 Maret 2011, waktu setempat.

Banyak di antara para penggemar itu yang rela bermalam di depan toko untuk mendapatkan gadget idaman mereka. Ada juga, di New York dan San Francisco, yang mengantre di tengah hujan.

Pukul 5 sore, sekelompok penjaga toko yang mengenakan kaos biru khas penjaga Apple Store menyambangi para pengantre. Pengunjung pertama pun disambut bagaikan teman lama dan dengan iringan tepukan tangan dari para pengantre lainnya.

Setiap orang hanya dibolehkan membeli maksimal dua iPad 2. Selain untuk digunakan sendiri, banyak juga yang membeli sebagai hadiah, titipan atau untuk dijual lagi.

Reuters melaporkan, antrean di toko-toko Apple itu juga jadi tontonan tersendiri. Banyak orang yang sengaja berkumpul untuk menyaksikan ulah para penggemar Apple.

Sumber : Detik
Diberdayakan oleh Blogger.