Rabu, 29 April 2009

Dewan Terhormat

Perhitungan suara pemilu legislatif sudah setengah jalan, benih benih hasil pemilu sudah menampakan dirinya, apa lagi bagi si caleg yang memang menunggu hasilnya dari mulai pertama pemungutan suara dilakukan sudah semangat dan antusias melihat hasil dari “jerih payah” mereka selama ini , dengan keyakinan diri yang luar biasa mempromosikan dirinya kepada masyarakat bahwa mereka layak dipilih.

Keyakinan diri ini sesungguhnya patutlah kita hargai, tanpa keyakinan diri dan cita cita yang tinggi kita tidak bisa mencapai apapun. Keyakinanlah yang membuat kita menemukan, mencipta, berbuat sesuatu melebihi yang lain. Sudah banyak bukti yang menunjukan, segala sesuatu yang dilakukan secara terus menerus serta konsisten akan menghasilkan sesuatu hasil yang memuaskan.

Kembali kepada para caleg kita yang sangat percaya diri ini, berdasarkan berita yang saya dengar ada sebagian wilayah di Jakarta, calegnya ada 900an orang tapi yang dipilih sebagai legislatif Cuma 27 orang, ampun...perbandingan yang sangat kecil sekali. Ibarat beli lotre, kegagalannya lebih besar dari hasilnya.

Untungnya para caleg ini sangat yakin diri, sangat percaya dengan Integritas, Intelegensia, Interaksi serta inter inter lainnya...pendek kata mereka super yakin dengan kemampuan yang mereka punya.

Apa boleh dikata , yang berhasil menjadi legislatif akan bertambah yakin dengan Inter internya mereka, tapi yang gagal sungguh patut di kasihani. Bagi yang bisa menerima kegagalnya dengan bagus dan gantle, patutlah kita hormati. Tapi sepertinya banyak juga yang langsung menjadi Gila. bahkan ada yang bunuh diri.

Yang terakhir ini , kita patut bersyukur bahwa mereka tidak terpilih. Karena sesungguhnya mereka bukanlah orang yang pantas kita contoh. Walaupun kita mengasihani mereka. Tapi tak selayaknya memang mereka menjadi pemimpin bangsa yang demikian besar sekitar 250 juta jiwa ini. hanya orang orang yang memikirkan orang lainlah yang layak jadi pemimpin. Bukan orang yang mementingkan dirinya sendiri.

Mereka menjadi gila karena mereka melihat dunia hanya seputar mereka, ke Aku-an yang sangat tinggi, bahasa lainya adalah Egois. Saking egoisnya mereka lupa bahwa dipilih ataupun tidak bukanlah akhir dari ceritanya. Masih banyak yang bisa kita lakukan selain menjadi pemimpin masyarakat. Minimal menjadi pemimpin keluarga tidak kalah mulianya, karena sebuah negara di mulai dari satu keluarga kecil.

Bagi saya negara yang layak kita pimpin sesungguhnya adalah di dalam rumah kita sendiri. Kalaulah kita sukses memimpin keluarga kita maka berhasillah hidup kita. kesuksesan bagi saya apa bila. Anggota masyarakat saya, menghormati dan mencintai saya sebagai seorang president . mereka taat kepada saya bukan karena takut, tapi mereka yakin dan percaya apa yang saya larang maupun anjurkan memang itu berguna dan benar adanya.

Kadang kala kita berlomba lomba supaya tetangga kita menghormati kita, mengakui kita sebagai orang yang terhormat. Tapi kita lupa mungkin ada anggota masyarakat kita yang dirumah malah salah satu pecandu narkoba yang akut.

Walaupun begitu saya ucapkan selamat bagi anggota caleg yang sekarang berhasil menjadi anggota legislatif, anggota dewan yang terhormat. Semoga orang orang ini memang layak berada diposisinya. Dan bisa membawa impian bangsa yang 250an juta jiwa ini menjadi bangsa yang patut di hormati dan dihargai. Hidup Indonesiaku tercinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.